Cincin Kawin Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Berikut beberapa
hadis yang menceritakan cicin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
v dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
beliau menceritakan,
كان خاتم النبي
صلى الله
عليه وسلم
من ورق
وكان فصه
حبشيا
Cincin Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam terbuat dari perak, dan mata cincinnya berasal dari
Habasyah (ethiopia). (HR. Muslim 2094, Turmudzi 1739, dan yang lainnya).
v dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
beliau menceritakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّخَذَ
خَاتَمًا مِنْ
فِضَّةٍ، وَنَقَشَ
فِيهِ: مُحَمَّدٌ رَسُولُ
اللَّهِ، وَقَالَ:
«إِنِّي اتَّخَذْتُ خَاتَمًا
مِنْ وَرِقٍ،
وَنَقَشْتُ فِيهِ
مُحَمَّدٌ رَسُولُ
اللَّهِ، فَلاَ
يَنْقُشَنَّ أَحَدٌ
عَلَى نَقْشِهِ»
Bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam membuat cincin dari perak, dan diukir: Muhammad
Rasulullah. Kemduian Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku membuat cincin dari
perak, dan aku ukir Muhammad Rasulullah. Karena itu, jangan ada seorangpun yang
mengukir dengan tulisan seperti ini.” (HR. Bukhari 5877)
Dari beberapa riwayat di atas, ada
beberapa pelajaran yang bisa kita simpulkan,
1. Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki ciri:
v
Terbuat dari
perak
v
Ada mata
cincinnya, yang juga terbuat dari perak
v
Logam perak mata cincin Nabi
shallallahu
‘alaihi wa sallam berasal dari Ethiopia
v
Bagian mata
cincin kawin ada ukirannya, bertuliskan: Muhammad Rasulullah
v
Tulisan ukiran di
mata cincin itu biasa digunakan untuk stempel surat
2.
Tujuan utama Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam membuat cincin adalah untuk dijadikan
stempel surat dakwah yang hendak dikirim ke berbagai penjuru dunia.
3.
Makna ”mata cincinnya berasal dari
Habasyah”
Para ulama berbeda pendapat tentang makna kalimat ini. Imam
an-Nawawi menyebutkan beberapa pendapat ulama mengenai hal tersebut,
v
Mata cincinnya
berupa batu dari Habasyah, berupa batu akik. Karena tambang batu akik ada di
habasyah dan Yaman.
v
Warnanya seperti
orang habasyah, yaitu berwarna hitam. Kata Ibn Abdil Bar, inilah pendapat yang
lebih kuat. Berdasarkan riwayat dari Anas yang menegaskan bahwa mata cincin
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak. Artinya, bukan batu akik.
v
Kedua makna di
atas benar. Dalam arti, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang
memakai cincin yang matanya dari perak dan terkadang memakai cincin yang
matanya batu akik. (Syarh Shahih Muslim, 14/71).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar